Monday, November 23, 2015

Pengalaman Berburu Beasiswa LPDP

Setelah sekian lama tidak coret-coret, maka saya membulatkan niat untuk sedikit berceloteh dan menggenapi janji saya pada beberapa kawan untuk menuliskan langkah-langkah yang saya lakukan untuk mendapatkan beasiswa LPDP.
Well, Puji Tuhan, saya diterima sebagai awardee LPDP, PK-45 dan akan melanjutkan studi saya Februari 2016 ke Belanda dengan seizin Tuhan tentu saja ^_^
Banyak beasiswa ke Belanda, tapi kenapa saya ambil LPDP? Simple answer is because some of my friends get it. Yang artinya oh, bisa untuk dicoba. Dan komponen pendanaannya cukup menggiurkan. Apa saja sih, yang dicover oleh beasiswa LPDP itu?
The answer are application fee, visa &/ residence permit fee, tuition fee at cost, living allowance (yang bilangannya sangat cukup untuk hidup), tiket pesawat pulang pergi (1 kali pp), settlement allowance, family allowance untuk yang sudah berkeluarga, asuransi kesehatan, dan masih ada beberapa komponen biaya akademik lain. So, yang berminat lanjut sekolah lagi, mari mari kita sekolah lagi untuk memberikan sumbangsih pada negeri.
Untuk fasilitas yang demikian, tesnya susah ga sih?
Well untuk pertanyaan ini, semuanya tergantung pada seberapa besar niat anda. Menurut pendapat saya pribadi, bukan susah yang tidak bisa dilakukan namun perlu kesabaran dan ketekunan untuk melakoninya. Nah berikut adalah tahapan yang saya jalani untuk mendapatkan beasiswa LPDP. Saya ikut seleksi di periode 3 tahun 2015 ini.

1.     Seleksi Administratif
Prinsipnya seleksi administratif adalah mengupload semua dokumen yang dipersyaratkan ke sistem LPDP. Dokumen yang diupload tersebut adalah :
·         Ijazah dan transkrip nilai terakhir à untuk yang memiliki pendidikan dengan jenjang profesi seperti saya yang apoteker, kemarin saya upload ijazah dan transkrip S1 dan profesi saya J. Saya tidak mau rugi karena nilai profesi saya lebih bagus daripada nilai S1 saya :D
·         Rencana Studi
·         Sertifikat Bahasa Asing, bisa IELTS, Toefl ibt, TOEFL atau sertifikat Bahasa asing lain sesuai negara tujuan studi
·         Surat Izin Belajar dari atasan/instansi bagi yang sudah bekerja *)
·         Surat rekomendasi *)
·         LoA conditional/unconditional
·         KTP
·         Surat Keterangan Sehat dari RS Pemerintah. Untuk studi ke Eropa harus ditambah surat keterangan bebas TB.
·         Esai “Kontribusiku Bagi Indonesia” dan “Sukses Terbesar dalam Hidupku”
·         Surat pernyataan dari LPDP *)
·         SKCK à khusus SKCK ini tidak diupload namun akan diverifikasi saat seleksi substantif. Kemarin saya sempat bingung, saya harus buat SKCK di tingkat mana? Ternyata cukup menggunakan SKCK dari Polsek saja sudah bisa. Jadi tidak perlu terlalu kerepotan mengurusnya.

Dokumen yang bertanda *) itu sudah ada format dari LPDP. Jadi diikutin saja formatnya. Jangan buat format sendiri lhu ya ^_^
Bagi teman-teman yang ingin tahu esainya seperti apa, saya tidak keberatan untuk share esai saya kemarin. Teman-teman bisa kontak saya di ireneanindya@gmail.com

2.     Seleksi Substantif
Setelah dinyatakan lolos seleksi administrasi, selanjutnya peserta akan dihadapkan pada tahapan seleksi substantif. Biasanya untuk tahapan ini, waktu yang dialokasikan adalah 3 hari di setiap venue. Namun jadwal tiap peserta bisa berbeda. Kasus saya kemarin, saya dapat jadwal untuk satu hari full, dari pagi sampai sore. Jadi untuk yang bekerja, siapkan jatah cuti jauh-jauh hari ya J
Tahapan seleksi substantif ada 4 macam yaitu:

Verifikasi dokumen
à Pada tahap ini, semua dokumen asli yang diupload di sistem untuk seleksi administrative akan diverifikasi kelengkapannya.

LGD
à LGD merupakan kependekan dari Leaderless Group Discussion. Ini adalah kali pertama saya mengikuti LGD. Bentuk LGD ini adalah forum diskusi dari 10 – 15 orang. itKita akan diberi satu topik untuk didiskusikan. Akan ada 1 moderator dan notulen yang ditentukan oleh masing-masing kelompok. Intinya adalah dalam LGD ini semua anggota memberikan pendapatnya dan tidak perlu mendominasi. Jangan merendahkan atau menyalahkan pendapat orang lain, karena tujuannya adalah kita menggali ide dan mencari solusi terbaik untuk semuanya. Saya sendiri ketika pertama kali memperkenalkan diri, saya sangat grogi dan itu terdengar jelas dari suara saya yang bergetar. Namun pada akhirnya, saya bisa mengendalikan diri saya dan menyampaikan pendapat saya dengan lebih tenang dan percaya diri.

Esai on the spot
à Seleksi ini baru ada pertama kali di periode saya. Singkatnya adalah kita akan disodori dua buah tema untuk dipilih dan dibuat sebuah esai. Seingat saya, tidak ada batasan untuk jumlah kata dalam esai ini. Namun saya memakai pedoman 500 – 700 kata (sama dengan ketentuan esai lain dari LPDP). Menurut saya, yang paling penting adalah jangan grogi. Kenapa? Karena saya mengalami grogi dan tangan saya sangat sukar saya kendalikan saat menulis. Ini sangat menyulitkan karena waktunya hanya 30 menit seingat saya. Maka berlatihlah menulis dengan cepat dan terbaca. Karena kalau tidak bisa dibaca, LPDP tidak akan mengoreksinya.

Wawancara
à Eing ing eng. Ini adalah seleksi yang paling berat menurut pendapat saya. Sebelum tes saya sempat browsing, ngepoin blog orang lain yang sudah pernah mengalaminya. Dan tetap saja, rasanya berbeda dari apa yang saya bayangkan. Well, team interviewer ini terdiri dari 3 orang. Satu dari pihak LPDP, satu seorang psikolog dan satu lagi adalah professor atau praktisi sesuai dengan bidang keilmuan anda.
Ketika wawancara ini, ada seorang peserta di meja lain yang sampai  menangis juga. Entah ditanya apa. Ini sempat membuat saya takut juga sih. Tapi setelah menjabat tangan para interviewer  dengan cukup percaya diri dan duduk saya terkejut dengan pertanyaannya.
I       : Well, firstly please tell me about you. What is your name, your educational background, your GPA and little bit about your family?
Me   : (Wow, pake Bahasa Inggris nih interviewnya? Mampus gue. Itu batin saya berkata demikian. Tapi saya sih tetep senyum2 manis ke depan interviewer). Setelah Tarik nafas, saya mencoba menjawab semuanya dengan cukup lancar. Dan entah mengapa, wawancara saya berjalan 2/3nya menggunakan Bahasa Inggris. Karena dua interviewer menggunakan Bahasa Inggris dan hanya satu interview yang bertanya tentang teknis keilmuan saya yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Menurut saya, yang penting saat wawancara adalah Be your self! Tidak perlu menutupi sesuatu, berkata jujur itu lebih penting. Ingat kita tidak berkompetisi  dengan orang lain kuk. Kita justru berkompetisi dengan diri sendiri. Trying to become the best of you J
Berikut saya share sedikit pertanyaan yang saya ingat. Pertanyaan di bawah ini kebanyakan ditanyakan dalam Bahasa Inggris. Setelah saya pikir ulang, pertanyaan saya kuk mayoritas serius ya…hohhohohoho
§ Ceritakan diri anda, kuliah dan keluarga anda?
§ Bagaimana anda ingin berkontribusi untuk Indonesia dengan jurusan yang anda pilih?
§ Kenapa harus studi ke luar negeri untuk jurusan ini?
§ Anda tahu bahwa Belanda pernah menjajah Indonesia selama 350 tahun dan sekarang anda ingin kuliah di sana. Bagaimana anda memandang hal ini?
§ Jika nanti bertemu jodoh di sana dan kebetulan bukan WNI, bagaimana sika anda?
§ Apa tujuan hidup anda?

3.     PK
After pass the second step (Seleksi Substantif), nama kita berubah menjadi awardee (atau calon). Karena katanya kita bener2 bisa menjadi awardee setelah kita mengikuti rangkaian kegiatan PK (Persiapan Keberagkatan). Kegiatan PK berlangsung 6 hari di salah satu lokasi berikut:  Wisma Hijau Depok atau Hotel UIN Jogja.
Ehm gimana ya dengan PK ini, yang jelas PK itu bener-bener deh. Menguras tenaga, semangat, air mata sampai baper2an setelah menjalani PK. Harus siapkan tenaga dan semangat yang luar biasa. Mulai dari Pra PK sampai dengan nantinya pasca PK.
Satu kata dari Iren untuk PK adalah : PK adalah momen yang ingin saya kenang selamanya, namun tidak ingin saya ulang kembali :D
Hohoho…..

Saya tidak akan berbicara banyak tentang PK, teman-teman bisa baca blog PK angkatan Iren (PK-45 yang namanya Gelora Nusantara) di : http://www.geloranusantara.com/

Thursday, August 27, 2015

Pudding Coklat Lapis Biskuit



Kurang tahu kenapa, minggu ini hasrat membuat makanan saya sedang tinggi-tingginya. Mungkin karena sedikit stress masalah pekerjaan di kantor jadi memasak adalah salah satu releasing way untuk saya.  Ada yang bilang, bukankah setelah memasak itu pasti capek bukan? Mana bisa dijadikan salah satu cara stress releasing :p However, it is just happen to me :)
Dan kali ini saya memutuskan untuk membuat pudding coklat. Setelah browsing-browsing saya menemukan resep yang menurut saya cukup mudah dibuat untuk level pemula seperti saya. Berikut adalah resep dari internet yang sudah saya modifikasi berdasarkan kondisi dapur saat itu.

Bahan :
1 bungkus      Nutrijell coklat
1 bungkus      Agar-agar swallow globe coklat
1,5 L          Air
9 sdm          Gula pasir
5 sdm          Susu kental manis coklat
1 sdt          Coklat bubuk
1 bungkus     Biskuit rasa keju (Nissin Crispy atau Khong Guan Salt Cheese)

Cara Membuat
  • Campurkan agar-agar, nutrijell, gula pasir, dan coklat bubuk ke dalam panci dan aduk rata
  • Tambahkan air dan susu coklat, panaskan dan aduk terus sampai mendidih
  • Tuangkan sebagian ke dalam cetakan pudding (tinggi adonan kurang lebih 2 cm). Tata biskuit keju di atas permukaan pudding.
  • Tunggu sebentar sampai pudding dalam cetakan sedikit mengeras kemudian tuang kembali sebagian adonan pudding. Tata kembali biskuit keju di atas permukaan pudding.
  • Setelah pudding lapis kedua sedikit mengeras tuangkan adonan terakhir pudding.
  • Diamkan agar-agar sampai mengeras dan masukkan ke dalam lemari es.

Catatan :
Bagi saya proses tersukarnya adalah saat melakukan penuangan adonan bertahap (layering). Jika kita terlalu cepat menuang, bisa jadi biskuit yang sudah ditata belum menempel dan bisa berubah tempat. Jika terlalu lama, bisa jadi antara lapisan satu dan yang lain tidak menempel. Ini menyebabkan lapisan pudding bisa terlepas saat pudding di potong.
Jujur, hasil layering pudding saya masih belum begitu bagus. Kalau rasanya sih enak hanya layeringnya belum begitu berhasil ^_^
But practice makes perfect, so nothing to be worried.

Begini penampakan pudding saya :
 

Untuk yang ingin mencoba resep aslinya, dapat klik link berikut:
http://max-nyos.blogspot.com/2014/01/resep-mudah-membuat-puding-coklat-lapis.html